Minggu, 31 Juli 2011

Pembantu – pembantu di Rumah Saya

not ordinary oranges...


Tulisan ini saya angkat karena sudah banyak silih berganti pembantu di rumah saya, mereka punya tempat yang berarti di hati saya setidaknya pernah mengisi kehidupan dan ngemong saya.
Bagi keluarga dengan kedua orangtua bekerja mempunyai pembantu sangat meringankan beban dalam mengurus rumah dan anak, ya membantu pekerjaan ibu lah. Kira-kira sudah hampir setahun kami tidak memiliki pembantu yang setiap hari datang atau menginap dirumah, yang ada hanya “Bu Siti” yang membantu setrika saja. Gelar pembantu itu diberikan bila mana beliau sudah ajeg membantu dirumah dna sudah dianggap keluarga sendiri. Bilamana pembantu tersebut hanya satu atau dua bulan saja ya bukan pembantu namanya kan masih percobaan. Pembantu-pembantu yang saya sebutkan di sini yang masih saya ingat saja namanya ya (biasanya yang paling lama) 
  1. Entah sejak kapan keluarga saya memiliki pembantu tapi sejelas saya punya ingatan saya pembantu pertama adalah “Mbak Mus”.  Mbak Mus kurus dan tinggi dengan kulit kaki dan tangan yang sering pecah-pecah. Kata ibu kerja Mbak Mus serba lama sekali, kadang bikin gregetan.  Mbak mus sudah ada sejak aku mulai bayi. Mbak mus juga berasal dari Nganjuk dan tetangga bapak. Saya tak tahu berapa umur Mbak Mus tapi Mbak Mus belum menikah ketika masih jadi Pembantu di rumah. Mbak Mus benar-benar orang yang ngemong saya waktu kecil. Hingga Mbak Mus menikah dengan Mas heri tetangga di depan Gang X dan tinggal di kampung Gang X. Sekarang Mbak Mus menjadi tetangga dan tetap menjadi keluarga dekat.
  2.   “Mbah Marni” ini dia pembantu yang paling sepuh yang pernah ada di rumah. Konon Mbah Marni umurnya sudah 70 tahun, tapi wow Mbah marni masih kuat melakukan banyak hal. Walupun Mbah Marni sudah tidak muda tapi Mbah Marni adalah teman bicara yang enak. Mbah Marni adalah orang asli Gang 10, karna nasibnya tidak beruntung Mbah Marni tidak lagi tinggal bersama anak-anaknya dan cucu-cucunya, beliau lebih senang bekerja di rumah.Mbah marni sudah tidak sehat  lagi beberapa kali terkena penyakit hingga Mbah Marni terkena  penyakit  Jantung dan dijemput anaknya.  Hingga sekarang Mbah Marni masih sering berkunjung ke rumah di saat liburan dan lebaran.
  3. “Mbak Yat” pembantu yang tidak menginap di rumah tapi cukup lama.  Mbak Yat tetangga dekat dirumah kunci dll dititipkan di Mbak Yat. Mbak yat kerjanya cepat was wus was wus tapi tetap bersih dan rapi. Ndak tahu knapa Mbak Yat sudah tidak kerja di rumah lagi, mungkin karna ditawarin pekerjaan lain. Mbak Yat datang tiap hari kira-kira hanya 3 jam saja tapi semua beres
  4.   “Bu Siti” ini dia pembantu saat ini. Bu Siti dulu pernah jadi TKW di taiwan dan banyak negara lain karna sekarang sudah cukup tua akhirnya Bu Siti tetap tinggal di gang 10. Bu Siti tidak bekerja setiap hari tapi Bu Siti datang 2 atau 3 hari sekali setrika dan mencuci piring kadang juga menyapu.

Jaman sekarang sudah susah mencari Pembantu yang layak di hati, yang kerjanya giat dan yang terpenting masih mau melihat rumah yang berantakan. Tapi yang terpenting dari pembantu adalah jujur dan amanah, giat dan rajin masih bisa dibentuk tapi untuk mencari pembantu yang amanah dan jujur itu agak susah.
Jadi klo punya Pembantu anggaplah mereka seperti saudara, Jangan terlalu dibedakan, toh mereka tinggal seatap hanya saja mereka punya kewajiban yang harus dikerjakan, dan kita memberi Hak mereka salah satunya yaitu menganggapnya saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar