Lupa harusnya aku bersikap apa?
Aku hanya fokus pada bagaimana dirinya terlihat menawan
A ku lupa dengan kenyamanan
Aku lupa bahwa aku siapa
Karena aku sibuk berbicara pada patung, yang bahkan tak bisa merubah dirinya
Harusnya aku berbisik pada Sang Pemahat agar harapanku itu dapat memperkuat patung
Aku tertegun sudah sekian lama mimpiku terpendam
Kadang terasa hampa walaupun banyak daya
Aku lupa siapa aku
Bahkan aku tak yakin dengan apa yang aku bisa
Aku terlalu menyandarkan diriku pada patung, melupakan aku siapa
Teman sekarang aku sadar..
Harusnya aku hanyalah pejalan kaki yang hanya memandangnya
Harusnya aku berjalan bahkan berlari mengejar mimpiku
Sekarang sepertinya aku terbangun dari ilusi
Dengan banyak inspirasi dan kadang terpuruk emosi
Aku menggambar mimpi, aku mengejarnya
Ku Mohon...
Tuhan tolong Kau hapus debu penghalang pandangan, mudahkanlah jalanku tuk mengejar mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar