Not Ordinary Oranges...
sudah sejak kemarin sore saya dibuat galau dengan lepiku yang selama ini menemaniku liburan. Lepiku Axioo Pico warna biru dan putih mungkin sudah saatnya dia beristirahat sejenak. Sebut saja lepiku Picopi mulai saat ini.
Picopi bukan saya yang beli, tapi adalah benda yang sangat inginkan bukan karena kespesifikannya tapi karna manfaat Picopi yang sudah cukup bisa membuat saya beraktivitas akhirnya saya punya lepi walupun hanya netbook yang tidak terlalu bagus. Saya tak minta Picopi saya hanya minta Lepi pada Bapak, tapi itu terserah beliau mau membelikan merk apa harga berapa, saya tak ingin menuntut ini itu hanya saja saya menuntut ada.
Walupun begitu saya sungguh saya dengan Picopi. Walupun Picopi adalah netbook kecil dengan RAM hanya 1 GB dan Prosesor Intel Atom yang lawas tapi saya berusaha merawat dan memanfaatkan Picopi, Seperti saya install dia dengan Program Utility paling baru dan setiap sebulan saya Defrag dia dan saya Tune Up, tak lupa pula saya imunisasi dia sehingga kebal virus dan tak ada yang ragu untuk bertukar file dengan saya bahkan banyak yang minta nunut scan flash disk. Yah Alhamdulillah Picopi dapat lebih cepat dan handal daripada netbook sejenisnya ditangan orang lain.
Saya terlalu memforsir Picopi walupun saya terlalu merawatnya pula. Saya Install dia dengan program yang kadang bikin dia tak mau bergerak lagi dan karna saya suka mendesain. Picopi juga sering tidak tidur karena saya memaksa dia mendownload atau mengconvert film koleksi yang saya inginkan. Picopi juga sering saya biarkan menyala walupun saya tidak menggunakannya. Ehm dosaku banyak padamu Picopi.
Awalnya karena kebutuhan Hardisk meningkat saya menginginkan partisi C saya diperkecil saja dan dibuat partisi baru yaitu E lalu saya install ulang komputer saya. Saya sangat jarang sekali menginstall ulang karena saya malas menginstall dari awal semuanya. Tapi saya membuat kesalahan ternyata saya cukup banyak menginstall macam-macam sehingga drive C saya hanya memiliki sekita 100 MB an freespace. Di sini masalah datang Photoshop sering tak dapat digunakan dan Picopi sering ngadat tengah jalan dengan tulisan Windows Delaye Error. Tapi saya tetap bersabar karna saya tak tahu bagaimana cara membesarkan lagi drive C yang saya punya. (saya belum pernah melakukkannya).
Hingga puncaknya beberapa bulan lalu saat di tengah-tengah UAS saya mencoba membuka Picopi dan charger yang saya sembunyikan di almari agar kosentrasi belajar. Charger saya rusak tak mau mengalirkan listrik ke Picopi. Saya pun kalang kabut, padahal saya harus menghitung sesuatu menggunaka Excel. Tapi pada akhirnya saya mampu mengakalinya dengan menekuk nekuk kabelnya sehingga bisa. Hingga sekarang saya masih melakukannya saya kira itu langkah jitu.
Kemarin adalah saat terburuk bagi Picopi. Berulang kali ketika saya berusaha mendownload dorama Windows Delayed Error muncul dan menyababkan Picopi Hang, seperti biasa saya mencabut batrei dan mencabut charger (yang kata Zein adalah tindakan yang tidak menyayangi Lepi) tapi tak ada cara lain, berulang kali selama beberapa jam kejadian itu terjadi. Maka saya laporkan kejadian itu pada Zein, yang dengan terpaksa mau memeriksa Picopi ketika mengantar saya pulang.
Wah dengan clak-clik Zein membetulkan Picopi, saya tau dia handal. Eh ketika ada perintah restart dia restart aja tapi ternyata Zein lupa bahwa komputer saya Deep Freeze nya masih aktif (inilah yang selama ini menjaga imunitas Picopi) dengan menggerutu dia membuka Deep Freeze dan mengulangi langkah-langkahnya tadi. Karena sekalian dia mau membetulkan Picopi maka saya minta dia untuk membesarkan partisi drive C saya. Yah awalnya memang tak bisa, tapi setelah di scan disk langkah itu dapat dilakukan. Di tengah proses tersebut Zein membutuhkan charger katanya jika sewaktu waktu Picopi mati saat partisi riwayat Picopi akan hancur. Maka saya ambilkan charger yang saya jepit dengan jepit jemuran untuk mensuplai listrik ke Picopi. Alhamdulillah proses partisi selesai saat saya mengechek drive C sudah bertambah 5 GB.
Masalah baru dimulai, icon deep freeze saya hilang dan saya baru menyadari saat peringatan partisi telah selesai terus berulang kali muncul ketika akan starting. Oh tidak saya pencet ctrl+alt+shift tidak ada reaksi apapun. Ya Allah gimana ini. Saya uninstall dari master yang saya punya tidak ada respon. Dan lebih parahnya semua partisi hardisk Picopi terkunci saat saya mencoba membuat file baru di drive D, E dan F semua hilang setelah di restart. Saya semakin lemas benar. Bahkan setelahnya saya coba cara apapun yang saya cari di internet tidak ada hasil yang akhirnya saya menyerah.
Belum lagi ketika saya memindahkan Picopi dan charger ke atas. Charger sudah tak dapat digunakan lagi padahal sudah saya jepit di titik tertentu. Saya galau memikirkannya hingga beberapa saat tak bisa tidur.
Picopi maafkan saya... yang selalu menyiksamu.. klo kamu sudah sembuh.... saya janji merawatmu...... hingga saatnya saya punya yang baru...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar