Sabtu, 26 November 2011

Mimpi dan Ambisi

not ordinary oranges...


Beberapa hari ini sering saya berfikir dan mengamati perilaku orang orang disekitar saya. Menganalisis tiada benar atau hanya pikiran negatif saya. Saya tak menyalahkan juga saya hanya menganalisis dalam sebungkah otak kecil saya ini.
Saya berfikir setelah analisis dan diskusi kecil dengan teman. Mengaca pada kaca temaram diri saya, tidak untuk berbedak palsu tapi lebih pada mencari apa yang saya inginkan di sini?
Ketika teman sudah berlari mengejar mimpi, meraih mimpi, merubah diri, mengambisikan diri. Saya selalu merasa stagnan diam sendiri, tak meraih seperti apa yang diraih orang lain.
Saya tak berambisi, tak untuk yang muluk-muluk saya hanya ingin menjadi sederhana dan ala kadarnya bukan menjadi yang terbaik.
Saya berusaha untuk ada di jalan tersebut idealisme saya, tidak untuk mencari sesuatu yang berlebih tapi hanya cukup. Sungguh saya takut jika memiliki berlebih itu akan menjadi sombong dan bangga.
Kadang kala saya menghela nafas, memilih menyimpan takutnya ambisi melihat orang lain meraih ambisinya dengan rasa heran. Ambisi samakah dengan Serakah?
Meraih mimpi tak harus dengan ambisi bukan, haus akan mimpi dan usaha, bagi saya seperti orang yang lapar dan makan sebanyak-banyaknya untuk memasukkan dalam perutnya yang besar untuk melakukan aktivitasnya nanti.
Kacau sudah pola pikir saya ini mungkin. Dari mata saya melihat satu per satu orang akan menjadi "ambisi" itu bahkan si pendiam, atau si periang apalagi dipengaruhi oleh banyak lingkungan yang ambisi itu.


ketika gelap mata akan ambisi tujuanmu meraih mimpi akan semakin temaram terbelokkan oleh ambisi yang meluap...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar